Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers.    In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience,    we've chosen to keep this as a paid subscription service.    If you are satisfied with your free trial, please sign-up today.    Subscriptions without a plan would soon be removed.    Thank you!  
  Gay  atau homoseksualitas ternyata merupakan fenomena yang diselubungi  berbagai mitos. Apa sajakah mitos tersebut? Apakah mitos tersebut sesuai  dengan fakta? Mari kita simak.
- Menjadi gay adalah pilihan:
 
Walaupun  sebagian mengklaim bahwa menjadi gay merupakan pilihan, atau  homoseksual dapat disembuhkan, bukti ilmiah menunjukkan bahwa  homoseksual memiliki aspek genetis atau biologis.
Untuk  menguji apakan genetik memiliki peranan, ilmuwan telah membandingkan  kembar identik (dimana mereka memiliki gen yang sama) dengan kembar  bersaudara (dimana sekitar 50 persen gen identik). Review tahun 2001  pada kajian tersebut melaporkan bahwa hampir semua kembar identik  memiliki orientasi seksual yang sama satu dengan yang lain, baik gay,  atau bukan, dibandikan dengan kembar bersaudara, yang kurang berkerabat  secara genetik. Penemuan tersebut mengindikasikan bahwa gene memiliki  faktor pada orientasi seseorang. Kajian lain menemukan bahwa efek  biologis, seperti pemaparan hormon di kandungan, memiliki peran dalam  membentuk orientasi seksual.
- Orang tua gay tidaklah bisa berperan sebagai ayah dan ibu yang baik
 
Banyak  yang tidak setuju dengan pernikahan gay dan adopsi gay menuduh bahwa  orangtua sama jenis tidaklah baik bagi anak-anak, dan bahwa seorang anak  memerlukan ayah dan ibu dalam rangka bertumbuh menjadi dewasa yang  sehat. Namun penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dari orangtua gay  ternyata baik-baik saja dalam pertumbuhannya.
Sebagai  contoh, sebuah kajian mutakhir meneliti sekitar 90 remaja, sebagian  dari mereka tinggal bersama pasangan lesbian, dan yang lain  heteroseksual, menunjukkan bahwa kedua kelompok memiliki indeks prestasi  yang sama di sekolah.
- Sebagian besar pelaku pedofilia adalah gay
 
Mitos  yang sangat memojokkan adalah pendapat bahwa sebagian besar orang  dewasa yang memperkosa anak-anak adalah gay. Banyak peneliti yang telah  mencoba menjawab, apakah hipotesis ini benar atau tidak. Ternyata, data  yang dikumpulkan mengindikasikan bahwa tidak demikian.
Menurut  kajian tahun 1994, yang dilakukan oleh Carole Jenny dari Pusat ilmu  kesehatan Universitas Colorado, meneliti 269 kasus pemerkosaan anak-anak  oleh orang dewasa. Pada 82 persen kasus, sang tertuduh adalah parter  heteroseksual dari kerabat dekat sang anak, demikian laporan penelitan  tersebut. Dari 269 kasus, hanya dua yang gay atau lesbian.
- Hubungan Gay tidaklah langgeng
 
Sterotip  lain adalah hubungan gay tidaklah selanggeng yang heteroseksual.  Peneliti menemukan bahwa hal tersebut tidaklah benar. Kajian jangka  panjang menunjukkan bahwa pasangan gay memiliki hubungan yang sama  stabilnya dengan yang heteroseksual.
Sebagai  contoh, John Gottman, profesor psikologi dari Universitas Washington,  dan rekan sejawatnya mengumpulkan data dari pasangan homoseksual selama  12 tahun, dan menemukan bahwa sekitar 20 persen mengakhri hubungannya.  Hal ini tidak terlalu berbeda dengan yang heteroseksual.
- Binatang adalah heteroseksual
 
Walaupun  ada persepsi populer, bahwa hubungan jantan-betina adalah satu-satunya  cara 'alamiah', ternyata kerajaan binatang penuh dengan contoh hubungan  sesama jenis. Penguin, lumba-lumba, bison, angsa, jerapah, dan sipanse  adalah beberapa contoh dari berbagai spesies yang terkadang berhubungan  dengan sesama jenis.
Peneliti  masih tetap mengkahi alasan evolusionernya, sebab jika binatang itu  gay, ia tidak akan memiliki keturunan. Ada beberapa ide, bahwa  homoseksualitas diantara binatang justru memperkuat ikatan sosial, dan  memfokuskan sumber daya mereka dalam rangka membesarkan keponakan  mereka.
--
Source: http://fathur-net.blogspot.com/2011/06/5-mitos-tentang-gay-atau-homoseksual.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar